Semua
yang ada di Indonesia memang merupakan perwujudan dari kekayaan yang
dimiliki oleh negeri ini. Mulai dari kuliner, musik bahkan sampai
fashion asli khas Indonesia sekarang ini sudah diakui dalam pentas
dunia. Anak-anak muda generasi Indonesia sekarang tidak malu lagi
mengenakan pakaian daerah dalam berbagai kegiatan formal maupun non
formal. Tidak cukup sampai di situ, maskapai penerbangan Indonesia juga
banyak yang turut berpartisipasi mengenalkan kekayaan tanah air ke mata
dunia.
Berbicara tentang fashion asli Indonesia, setiap daerah
yang tersebar di seluruh penjuru nusantara mulai dari Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Bali hingga Papua juga memiliki pakaian khasnya
masing-masing. Ciri-ciri khas daerah bukan hanya sebatas terlihat dari
corak yang tergambar, namun termasuk proses untuk membuatnya.
Sederet
kain menawan dihasilkan menggunakan sistem tenun, yakni teknik
sederhana untuk merangkai atau menggabungkan benang secara melintang
serta memanjang. Bahan yang digunakan umumnya dari kapas, serat kayu
atau sutra. Pakaian tradisional yang diwariskan secara turun temurun
tersebut saat ini mudah dijumpai di berbagai acara fashion kelas dunia.
Nah, kira-kira apa kalian benar-benar mengetahui apa saja
kain tradisional Indonesia yang dihasilkan dari berbagai daerah dari Sabang – Merauke?
1. Batik, Si Cantik Berbagai Motif yang Melalang Buana Ke Berbagai Belahan Dunia
Siapa
yang tidak kenal dengan kain dengan berbagai corak ini. Sekarang ini
keberadaan kain Batik bukan hanya mudah didapatkan dari sekitar Pulau
Jawa, akan tetapi juga di sejumlah daerah lainnya. Dari tiap daerah itu
pula terdapat corak khas yang berbeda satu sama lain. Di Pulau Jawa
sendiri berbagai macam motif atau corak Batik bisa dengan mudah
ditemukan. Katakanlah seperti Batik Pekalongan, Batik Solo, Batik
Garutan dan masih banyaak lagi. Sedangkan di sejumlah daerah lain juga
bisa ditemukan berbagai motif semacam Batik Bali, Batik Madura hingga
Batik Jambi.
Tidak hanya terkenal di pasar Indonesia, namun Batik
juga sudah sering ditampilkan dalam aneka event fashion week berkelas
internasional. Sederet desainer kondang yang turut mengenalkan Batik ke
kancah internasional diantaranya adalah Denny Wirawan lewat ajang New
York Fashion Week 2016, Iwan Tirta dengan desain yang dikenakan oleh
para kepala negara dalam pertemuan APEC 1994, Poppy Dharsono, Edwin
Hutabarat dan masih banyak lagi.
Maskapai penerbangan Batik Air
juga menggunakan Batik sebagai motif di badan armada pesawat yang mereka
gunakan. Sebagaimana diketahui, Batik Air merupakan anak perusahaan
Lion Air yang membuka layanan penerbangan domestik dan internasional.
Adapun layanan penerbangan internasional dari Batik Air sendiri adalah
Perth, Singapore dan Kuala Lumpur.
2. Sasirangan, Kain Khas Kalimantan Selatan Yang Dihasilkan Dengan Teknik Ikat
Kain
adat milik suku Banjar, Kalimantan Selatan, Sasirangan dihasilkan
dengan cara yang sangat unik lho! Sasirangan dibuat dengan cara diikat
kemudian dicelupkan ke dalam bermacam warna sehingga mampu membentuk
motif yang beragam. Berbeda halnya dengan jenis tie dye, Sasirangan
cenderung berdesain formal sekaligus elegan. Beberapa motif Sasirangan
yang sudah diakui Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM RI diantaranya
adalah Iris Pudak, Bayam Raja, Kambang Raja, Kulit Kurikit dan Ombak
Sinapur Karang.
Kain Sasirangan
3. Banjar Punya Sasirangan, Batak Punya Ulos si Tenun Halus
Kain
tradisional khas Batak yang umumnya ditampilkan dalam bentuk selendang
guna melengkapi baju adat tidak lain adalah Ulos. Jika dilihat dari
teknik pembuatannya, maka kain Ulos termasuk dalam jenis tenun halus
yang dibuat tanpa menggunakan bantuan mesin. Warna yang umumnya
digunakan di dalam membuat Ulos sendiri diantaranya merah, putih dan
hitam. Ulos juga mmenonjolkan kesan yang tegas tetapi simpel.
4. Sarung Bugis, Kain Spesial Berbahan Sutera Dengan Benang Perak dan Emas
Kain
tenun Sarung Bugis merupakan jenis kain tradisional Indonesia yang
tergolong sangat spesial. Tentu unsur spesial tersebut dikarenakan
Sarung Bugis dibuat menggunakan bahan sutera dengan rangkaian benang
perak dan emas. Kain tradisional milik Makasar ini bahkan menampilkan
perpaduan warna yang sedikit lebih ramai dengan menghadirkan motif kotak
nan menawan.
5. Bermotif Garis Klasik, Kain Lurik Solo, Yogyakarta dan Klaten Tak Kalah Mempesona
Kain
yang hingga saat ini masih cukup banyak ditemukan di daerah Solo,
Yogyakarta dan Klaten ini pada beberapa tahun lalu sempat mengalami
ancaman “kepunahan”, tidak lain karena kurangnya pengrajin kain lurik
yang masih bertahan. Selain itu, lurik yang dahulu hanya dikenal sebagai
kain murah karena dibuat menggunakan bahan katun biasa, sekarang ini
banyak menjadi tambahan motif untuk blus, dress hingga kemeja. Lurik
sendiri sebenarnya memiliki motif yang sangat khas dan unik, yakni
berupa motif garis klasik dengan nuansa warna solid.
Sekarang ini
Klaten sedang gencar dipromosikan sebagai daerah yang memiliki sentra
kerajinan kain Lurik ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Khususnya di Desa
Tlingsing, kecamatan Cawas, kabupaten Klaten. Beberapa daerah di Klaten
lainnya yang juga masih menghasilkan kain lurik ATBM adalah Pedan,
Bayat, Cawas, Delanggu, Juwiring dan Karrangdawa.
6. Lombok Juga Punya Kain Songket Dengan Warna Khas Perpaduan Benang Emas
Memiliki
motif yang sangat khas dengan perpaduan benang berwarna emas membuat
Songket Lombok terkesan mengkilap dan mempesona. Tidak heran, kain yang
satu ini selalu ramai diincar turis pada saat menyambangi salah satu
pulau menawan Indonesia ini. Corak hingga nuansa warna Songket Lombok
ini juga menonjolkan kesan cerah sehingga sangat cocok dipadukan dengan
pilihan busana polos apa pun. Nah, kalian yang mengaku berdarah asli
Indonesia atau bahkan Lombok, sudah pernah belum mencoba Songket Lombok
nan cantik ini?
7. Bukan Cuma Siger, Lampung Juga Punya Kain Tapis Yang Keren Diborong Sebagai Oleh-Oleh
Saat
bertandang ke Lampung jangan lupa untuk menyempatkan diri berburu kain
Tapis. Kain khas yang berasal dari provinsi dengan lambang Siger ini
memiliki motif lokal yang memang sangkat khas. Hingga saat ini masih
belum banyak yang memanfaatkan kain Tapis sebagai bahan untuk membuat
kemeja atau dress dan sejenisnya. Hal tersebut dikarenakan kain asli
Lampung ini termasuk sebagai kain adat yang awalnya khusus digunakan
dalam momen-momen tertentu. Selain itu, rata-rata harga untuk setiap
satu lembar kain Tapis juga dibanderol dalam kisaran jutaan rupiah.
Tentunya harga yang sangat fantastis jika hanya sebatas digunakan
sebagai tambahan dari fashion sehari-hari bukan?
8. Suku Dayak Punya Tenun Khas Dengan Motif Lokal Berpadu Pola Asimetris
Pernah
menyaksikan langsung bagaimana suku Dayak menghasilkan tenun khas yang
sangat menawan? Ya! Tenun Dayak dibuat dengan memadukan motif lokal
dengan pola asimetris. Sehingga sangat tidak mengherankan jika motif
yang dihasilkan benar-benar sangaat khas. Bukan hanya dari segi motif,
untuk warna yang ditonjolkan oleh Tenun Dayak juga tidak kalah khas,
yakni menonjolkan warna-warna cerah.
9. Menyambangi Desa Tenganan, Bali Ada Kain Gringsing Yang Siap Menyambut
Menghasilkan
sebuah masterpiece memang bisa dikatakan bukan pekerjaan mudah. Hal
tersebut sangat berlaku untuk jenis kain yang dihasilkan oleh Desa
Tenganan, Bali. Dibutuhkan waktu minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun
demi bisa menghasilkan kain Gringsing yang dibuat menggunakan teknik
double ikat ini.
10. Terkenal Dengan Sungai Musi, Palembang Juga Punya Kain Songket Khas
Sedikit
bergeser dari Lampung dengan kain Tapisnya, ada Songket Palembang yang
sudah mendaratkan kaki di kancah internasional belum lama ini. Sosok
desainer muda Dian Pelangi sekitar satu tahun yang lalu diketahui
mengenalkan kain khas Palembang ini dalam acara fashion show yang
diselenggarakan di Amerika Serikat. Songket Palembang juga mudah
dikenali karena dihasilkan melalui campuran berupa benang emas sutra
dicampur dengan katunn, dengan demikian menjadikan kainnya terasa keras
atau kaku. Umumnya Songket Palembang juga dibuat menggunakan benang emas
asli/ benang emas jantung dengan berat mencapai 1 kg, 18 karat. Selain
itu harga dari Songket Palembang juga tergolong fantastis karena berada
pada kisaran 3 sampai dengan 5 juta. Beberapa diantaranya bahkan ada
yang mencapai puluhan juta.
Kain Songket
11. Memiliki Hubungan Dekat Dengan Batik, Besurek Memadukan Tulisan Kaligrafi Sebagai Motif
Besurek
merupakan kain yang terbilang masih memiliki hubungan dekat dengan
batik. Namun, Basurek sendiri sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya
Arab. Pengaruh tersebut bisa dilihat melalui motif yang sangat unik
berupa perpaduan tulisan kaligrafi yang ditampilkannya. Sebagian besar
kain Basure sendiri memang lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan utama
kemeja pria.
12. Pulau Dewata Juga Punya Kain Poleng Untuk Keperluan Religius dan Dekorasi Ruangan
Kain
Poleng memiliki motif kotak yang sangat populer. Kain yang menjadi ikon
dari Pulau Dewata ini juga bukan hanya digunakan dalam berbagai
keperluan bernuansa religius, akan tetapi dimanfaatkan dalam berbagai
aksen dekorasi ruangan. Makna umum dari Poleng sendiri merupakan
mengenai dua sifat yang sangat bertolak belakang, lyaknya baik-buruk
maupun tinggi dan rendah.
13. Jumputan Dibuat Dengan Caa Ikat dan Dicelupkan Dalam Beragam Warna Cantik
Ini
merupakan jenis kain yang dibuat menggunakan teknik ikat dan celup.
Dimana kain diikat kemudian dicelupkan ke dalam beragam pilihan warna
yang cantik. Awalnya teknik ikat dan celup yang digunakan untuk membuat
kain Jumputan sendiri berasal dari Cina yang dibaa ke Cina oleh seorang
saudagar India. Bukan hanya dimanfaatkan sebagai bahan utama kebaya,
kain Jumputan juga sudah banyak dirancang ke dalam berbagai busana yang
lebih fashionable layaknya sebagai outer wear maupun celana harem.
14. Kalimantan Selatan Menyimpan Tenun Ulap Doyo Sebagai Peninggalan Kerajaan Kutai
Kain
Tenun Ulap Doyo merupakan kain tradisional Indonesia yang berasal dari
kerajaan paling tua tanah air, yakni Kutai Kartanegara yang di
Kalimantan Timur. Ulap Doyo dihasilkan dari bahan alami yang tidak lain
adalah daun doyo yang diolah sebagai bahan benang. Kain Tenun Ulap Doyo
memiliki ciri khas yang sangat kuat pada perpaduan motif garis-garis
dengan corak flora dan fauna yang dimilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar